Hanya karena sebagai orang berhasil menggapai kesuksesan karena tidak takut
akan risiko, kita tetap harus melakukan persiapan dan pertimbangan yang matang.
Agar apabila suatu saat risiko yang kita takutkan itu benar-benar terjadi, kita
dapat melewatinya dengan baik. Begitulah bila kita ingin sukses dalam segala
hal, kita akan selalu dihadapi dengan risiko.
Risiko sangat berkaitan dengan rasa
takut-takut akan timbulnya kekacauan, takut akan penilaian orang lain yang
menghakimi, dan takut akan hal-hal tak terduga yang menunggu di depan sana.
Hadapi rasa takut itu dan jadikanlah rasa takut sebagai motivator!
Tanpa kita sadari, banyak sekali
keuntungan yang dapat kita ambil bila kita berani mengambil dan menghadapi
risiko. Bila kita melakukan kesalahan, otomatis kita akan lebih bijaksana ke
depannya. Bila kita sukses, kita akan belajar dan tahu besarnya kapabilitas dan
potensi yang kita miliki. Dalam hal karier, saat kita berani mengambil risiko,
maka hal itu akan mengantar kita menjadi seorang pemimpin dan inovator. Kunci
dari semua yang telah disebutkan di atas adalah, menjadi a smart risk taker-
seorang pengambil risiko yang cerdas!
BERIKUT ADA 6 CARA
·
Percaya pada insting
Jangan menunggu sampai suatu petunjuk nyata datang
kepada kita, baru mengambil keputusan, karena bisa saja petunjuk itu datang
terlalu telat atau malah tidak datang sama sekali. Kalaupun ada petunjuk yang
sangat baik, bukan hanya kita saja yang mengetahuinya, tetapi juga orang lain
yang mungkin memiliki tujuan yang sama. Saat ide brilian menghampiri, jangan
banyak membuang waktu, langsung realisasikan dan kerjakan saat itu juga!
Percaya pada apa kata hati.
·
Jangan takut untuk meminta bantuan
Bila memang kita sedang menghadapi suatu hal yang
memang kita kurang pahami, sedangkan sesuatu itu bisa membawa kemajuan besar
menuju apa yang kita ingin capai, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada yang
lebih ahli. Bila kita terus terjebak dalam rasa takut akan risiko-takut bila
meminta bantuan kepada orang lain, maka kemampuan kita akan diremehkan, maka
kita tidak akan pernah bisa maju.
·
Lepaskan energi positif
Rasa takut, stres, dan ketidakpastian bisa kita
jadikan "teman", bukan musuh yang harus dihindari, asalkan kita
memperlakukannya sebagai motivasi, bukan sebagai penghalang. Biasakan untuk
menolelir perasaan-perasaan itu. Selalu ingatkan kepada diri sendiri, bahwa
kemajuan tidak akan datang bila kita tidak melangkah maju ke keadaan yang penuh
ketidakpastian.
·
Antisipasi dan tindakan
Tidak membuat suatu keputusan sebenarnya adalah sebuah keputusan, yang buruk tentunya. Berpikirlah seperti seorang atlet, dan belajar untuk menempatkan diri bahwa aksi dan tindakan diperlukan untuk mencapai suatu prestasi.
·
Belajar dari Kegagalan
Pelajaran yang paling berharga dalam hidup kita adalah
apa yang dihasilkan dari sebuah kegagalan. Orang-orang bisa menjadi sangat pemaaf
bila kita benar-benar sudah melakukan yang terbaik dan bersikap penuh dengan
integritas.
·
Realistis
Memang, terkadang ide-ide dan mimpi yang
superfantastis akan terlihat sangat bagus di atas kertas, tetapi kenyataan
tidak semudah menulis di atas selembar kertas. Saat kita sudah merasa siap
untuk mengambil risiko, pikirkan tentang alasan yang masuk akal mengapa kita
akan melakukannya.
Ada beberapa halangan yang bisa membuat kita mengurungkan niat untuk menjadi seorang pengambil risiko. Mungkin, dengan mengetahui apa saja halangan/perasaan itu, kita bisa jadi lebih siap dan tidak berubah pikiran untuk melangkah maju demi mencapai apa yang kita inginkan, walaupun ada risiko yang menghadang!
-Rasa takut akan penolakan
-Takut tidak mendapatkan persetujuan
-Perasaan bersalah
-Keinginan untuk selalu benar
-Ketidakpastian
-Rasa takut diremehkan
-Menghindari konflik
-Takut akan kegagalan
-"Bermain" aman
-Takut akan menyakiti orang lain.
Ada beberapa halangan yang bisa membuat kita mengurungkan niat untuk menjadi seorang pengambil risiko. Mungkin, dengan mengetahui apa saja halangan/perasaan itu, kita bisa jadi lebih siap dan tidak berubah pikiran untuk melangkah maju demi mencapai apa yang kita inginkan, walaupun ada risiko yang menghadang!
-Rasa takut akan penolakan
-Takut tidak mendapatkan persetujuan
-Perasaan bersalah
-Keinginan untuk selalu benar
-Ketidakpastian
-Rasa takut diremehkan
-Menghindari konflik
-Takut akan kegagalan
-"Bermain" aman
-Takut akan menyakiti orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar